Sungguh semakin hari semakin larut
senyummu memenggal-menggal kalut
mengintai-intai para pelaut
lalu meninggalkan bekas-bekas salut
di tiang-tiang sandaran penakut
Aku benar sungguh takut
senyummu mulai menebar sangkut
menggerogoti bayangan pemilik janggut
menebar jala-jala di setiap mimpi yang hanyut
aku tak ingin ada yang luput
tersembunyi bagai lumut
hanya menawarkan gula bersemut
padahal di dalamnya maut