Minggu, 05 Mei 2024

Refleksi DwiMingguan Modul 1.3

 Assalamualikum wr.wb

Salam dan bahagia untuk kita semua. Bapak ibu guru hebat, pada kesempatan kali ini saya akan bercerita mengenai pengalaman saya dalam proses belajar modul 1.3. Refleksi ini saya lakukan dengan model 4 P. 

1. Facts (Peristiwa)

Pada modul 1.3 ini kami mempelajari topik baru mengenai Visi Guru Penggerak. Kami diajak merumuskan visi kami sendiri berdasarkan impian yang ingin kami capai di masa depan. Awal pembelajaran kami diajak berimajinasi membayangkan bagaimana siswa impian kami di masa depan. berikut gambaran mimpi yang saya tuangkan. 


Saya bermimpi akan memiliki siswa yang religius, berkarakter, kreatif, inovatif, mandiri, bernalar kritis, dan kolaboratif. Impian itu lalu saya tuangkan menjadi sebuah visi. 


Untuk dapat mewujudkan visi yang sudah disusun, pada modul ini kami belajar mengenai konsep Inkuiri Apresiatif (IA). Inkuiri Apresiatif (IA) adalah suatu filosofi, suatu landasan berpikir yang berfokus pada upaya kolaboratif untuk menemukan hal positif dalam diri seseorang, dalam suatu organisasi dan dunia di sekitarnya baik di masa lalu, masa kini maupun masa depan (Cooperrider & Whitney, 2005)

Berdasarkan penjelasan tersebut, kamipun melakukan pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA) untuk menemukan memaksimalkan potensi yang kami miliki di sekolah sebagai kekuatan untuk mewujudkan visi. Proses ini diawali dengan merumuskan prakarsa perubahan. Prakarsa tersebut kami susun secara kolaboratif dengan tim yang sudah dibagi oeleh fasilitator. Kegiatan kami lakukan dnegan menyeleksi visi yang sesuai dengan kami semua. Lalu berdasarkan visi tersebut kami merumuskan prakarsa perubahan dengan metode ATAP (Aset/awal, tantangan, Aksi, dan Pembelajaran). Pada kegiatan tersebut kami menemukan masalah yang kami hadapi di sekolah dan tantangan yang kami hadapi serta aksi yang kami lakukan.  

Setalah menyusun prakarsa perubahan, kami pun mulai menyusun rencana perubahannya dengan berdasarkan kerangka BAGJA yang merupakan akronim dari: Buat Pertanyaan Utama (Define), Ambil Pelajaran (Discover)., Gali Mimpi (Dream), Jabarkan Rencana (Design), Atur Eksekusi (Deliver). Prakarsa perubahan yang sudah kami susun adalah: Mewujudkan siswa yang bernalar kritis dengan meningkatkan budaya literasi sekolah. Kami menyadari bahwa literasi merupakan masalah yang dihadapi hampir semua sekolah, oleh karena itu kami bertekad untuk menemukan solusi untuk dapat mengatasi persoalan literasi ini. 

2. Feelings (Perasaan)

Perasaan yang timbul ketika mempelajari modul ini adalah munculnya rasa semangat untuk melakukan perubahan. Saat merumuskan visi saya merasa sangat termotivasi dan menyadari bertapa banyak hal-hal di sekolah yang ingin saya perbaiki. Tentu perubahannya tidak bisa instan dan menyeluruh, namun saya yakin jika saya bisa mengerakkan komunitas sekolah dan berkolaborasi dengan seluruh pihak yang berkaitan dengan sekolah tentu usaha saya akan membuahkan hasil. Semangat saya semakin berkobar saat mengikuti Lokakarya 1 di Aula Dinas Pendidikan kabupaten Simeulu pada hari Sabtu yang lalu, tanggal 4 Mei 2024. Disini kami dibimbing oleh pengajar praktik belajar mengenai Komunitas Praktisi. Kami belajar apa itu komunitas praktisi dan bagimana menjadi bagian yang membawa perubahan di dalamnya. Lokakarya tersebut diselingi game yang sangat menarik dan bermakna serta kegiatan lainnya yang menambah keakraban antar peserta. Kami merasa sangat senang dan bahagia. 

3. Findings (Pembelajaran)

Dari serangakaian pembelajaran tadi saya belajar bahwa kita sebagai guru harus memiliki visi. Visi tersebut haruslah dipandang dari segi kebermanfaatannya terhadap murid, orientasinya adalah murid, sehingga visi yang kita susun berpihak pada murid. Sebagai rencana yang ingin kita capai, maka kita harus mengenali kelemahan,  kekurangan, tantangan serta potensi atau kekuatan yang kita kita miliki. Berdasarkan kedua hal tersebut kita dapat mengatur rencana eksekusi dengan berdasarkan pada tujuan yang ingin kita capai. Saya juga belajar bahwa untuk memaksimalkan visi tersebut kita tentu tidak dapat berjalan sendiri. Kita harus berkolaborasi, langkah awalnya adalah dengan memulai komunitas praktisi. Sebuah komunitas yang memiliki kegelisahan yang sama terhadap permasalah di sekolah. Komunitas itu kemudian dapat saling belajar menemukan solusi melalui pertemuan rutin dan terjadwal. Komunitas ini diharapkan dapat melakukan satu gerakan perubahan di sekolah.

4. Future (Penerapan)

Berdasarkan alur perjalanan modul 1.3 ini saya akan berusaha mewujudkan visi yang sudah saya susun dengan melakukan prakarsa perubahan di sekolah saya. Perubahan tersebut dapat saya lakukan dimulai dari hal terkecil seperti penerapan disiplin diri, pembiasaan literasi, melakukan pembelajaran yang berpihak pada murid, dan tentunya akan mulai mengaktifkan kembali komunitas praktisi yang ada di sekolah dan terlibat aktif dalam komunitas praktisi yang ada di lingkungan sekitar saya. Saya sangat berharap semoga semua kegiatan yang saya rencanakan dapat saya lakukan dengan baik dan dimudahkan oleh Allah swt. Semoga kita tetap sehat dan tetap semangat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar