Jumat, 29 Maret 2024

Refleksi Dwimingguan_Refleksi Modul 1.1

cherish.id
Assalamualaikum sahabat sekalian. Ini adalah Refleksi Dwimingguan saya yang pertama. Pada kesempatan ini saya akan mengajak pembaca sekalian untuk mengikuti perjalanan saya selama dua minggu pada Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 10 Kabupaten Simeulue. Pada kegiatan refleksi kali ini, kita coba menggunakan model refleksi 4F yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. Selamat mengikuti *_*

1. Facts (Peristiwa)
Perjalanan menjadi guru penggerak ini bukanlah langkah yang mudah bagi saya. Ada serangkaian tes yang harus kami jalani untuk dapat menjadi bagian calon guru penggerak, yakni diawali dengan seleksi tahap 1 (CV dan Essay) dilanjutkan dengan seleksi tahap dua (Simulasi Mengajar dan Wawancara). Alhamdulillah Allah memberikan kesempatan kepada diri saya untuk kembali menimba ilmu dengan meluluskan saya dari kedua tahap seleksi tersebut. Alur perjalanan belajar pun dimulai.
Pembukaan PGP Angkatan 10

Pada tanggal 15 Maret 2015 kami diundang untuk menghadiri Pembukaan Diklat PGP Angkatan 10 di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Simeulue. Kegiatan yang berlangsung adalah mengikuti seremonial pembukaan yang dilakukan secara daring oleh Kemendikbud yang dirangkai dengan arahan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Simeulue. Kegiatan dilanjutkan dengan briefing yang dipandu para para pengajar praktik. Siang harinya, kegiatan dilanjutkan dengan mengikuti Pembukaan dan Orientasi PGP di wilayah Aceh oleh BGP Aceh secara daring. Seremoni awal ini menjadi pemantik semangat saya untuk melanjutkan pendidikan ini hingga tuntas, insyaAllah

www.gurusumedang.com
Pembelajaran Modul 1.1
Kegiatan pembelajaran Modul 1.1 diawali dengan pretest yang dilaksanakan pada tanggal 16 Maret 2024. Sebelumnya oleh panitia penyelenggara kami sudah dibagi kedalam beberapa tim yang dipandu oleh masing-masing satu fasilitator. Alhamdulillah, kami mendapatkan fasilitator yang sangat humble bernama bapak Muali Arifin Azis. Beliau sangat aktif dalam setiap diskusi, memberikan petunjuk-petunjuk yang mudah kami pahami sehingga Alhamdulillah perjalanan modul 1 ini terasa ringan bagi kami berkat bantuan pak fasilitator. Selain beliau, kami juga didampingi oleh seorang pengajar praktik. Saya mendapatkan pengajar praktik yang baik dan cantik bernama Bu Herliyanti. Bu Herli ini orangnya juga ramah dan sering mengingatkan kami akan tugas-tugas yang harus kami kerjakan. Ternyata benar pepatah mengatakan Padi itu semakin berisi, semakin menunduk, demikian juga kedua orang ini, Pak Fasil dan Bu PP yang saya yakin memiliki ilmu yang lebih dari kami tetapi sangat ramah dan sabar menghadapi kami. Semoga kedua ini diberikan kesehatan dan keselamatan oleh Allah dalam menjalankan tugasnya. 


Kembali ke Pembelajaran, awalnya saya lumayan terkejut melihat jadwal kegiatan yang lumayan padat. Apalagi aktivitas yang dilakukan lebih banyak secara virtual melalui gmeet. Alur pembelajaran yang kami lakukan adalah MERDEKA yakni akronim dari Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi antar Materi, dan Aksi Nyata. Semua kegiatan tersebut dilaksanakan melalui LMS. Kegiatan-kegiatan itu saling berkaitan dan ketika dijalankan ternyata tidak semenyeramkan yang saya bayangkan karena seperti yang saya katakan sebelumnya, semua kegiatan itu dipandu oleh fasil dan PP dengan baik. 

Pada kegiatan pembelajaran tersebut saya banyak mendapatkan ilmu baru mengenai sosok Ki Hajar Dewantara dan relevansi pemikirannya terhadap dunia pendidikan. Pandangan saya terbuka mengenai bagaimana seharusnya pendidikan kita laksanakan. Pak Iwan Syahril dalam sebuah video juga menyampaikan bahwa inti filosofi KHD tersebut adalah perubahan. Beliau menganalogikan pendidikan itu seperti tata surya, tidak berhenti dari waktu ke waktu, bergerak sesuai kodrat alam dan kodrat zaman. Planet yang beragam dalam tata surya sama seperti peserta didik yang berbeda-beda, tetapi semuanya memiliki keistimewaan. KHD mengibaratkan seorang pendidik seperti petani, dapat merawat dan menuntun siswa untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Namun petani, tidak dapat mengubah kodrat tanaman tersebut. 

Lokakarya Orientasi

Selain pembelajaran secara Daring, kami juga melaksanakan pembelajaran secara luring melalui Lokakarya Orientasi. Sebagai pengalaman baru, kegiatan lokakarya ini tentu sangat mendebarkan. Rasanya tak sabar pagi tiba bahkan setelah sahur mata ini tak lagi terpejam, menunggu subuh dan bersiap untuk ke lokasi kegiatan. Sesampai di lokasi yakni di Aula Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Aceh. Disana saya bertemu dengan rekan-rekan sesama CGP, para kepala sekolah, dan pengawas. 

Pagi hari kami mengikuti seremoni pembukaan dan mendengarkan arahan-arahan dari Kacabdin serta Perwakilan Pengajar Praktik. Kegiatan dilanjutkan dengan orientasi pemahaman hingga sore. Banyak hal yang kami pelajari hari ini termasuk mengevaluasi diri kami sendiri, sebenarnya saat ini kami guru yang bagaimana. Kami belajar menceritakan diri sendiri melalui permainan simbol diri serta berbagai games seru lainnya. kami berdiskusi, bermain, menyusun yel-yel dan tentu saja semua itu bagian dari perkenalan di antara kami sesama CGP dan menjalin hubungan yang lebih akrab dengan para PP. Seru sekali kegiatan lokakarya orientasi ini. Sekali lagi, saya bersyukur menjadi bagian dari CGP ini.

Aktivitas pembelajaran modul satu terus bergulir, hingga akhirnya kami tiba di masa elaborasi pemahaman. Kami bergabung dengan CGP lain dari wilayah Aceh Singkil. Kegiatan tersebut dipandu oleh instruktur pak Suwardi. Nama bapak itu semakin mengingatkan kami kepada sosok Ki Hajar Dewantara yang juga memiliki nama asli Soewardi, yakni Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Di tahap elaborasi ini, Pak Instruktur menebalkan pemahaman kami akan pembelajaran berdasarkan filosofi KHD. Banyak ilmu yang kami dapat dari Pak Instruktur. Demikianlah pembelajaran terus berlangsung, kami berusaha membuat koneksi antar materi, menulis refleksi, hingga menyelesaikan tulisan saya ini, yang merupakan salah satu tugas wajib sebagai bagian dari proses pembelajaran. 

2. Feelings (Perasaan)
Berbicara soal perasaan, ada banyak hal yang saya rasakan. Saya merasa bahagia karena menjadi bagian dari CGP yang berarti bertambahnya pengalaman, ilmu, dan rekan baru. Saya merasa antusias karena rasa penasaran yang begitu besar akan program ini. Saya juga merasa khawatir dan cemas jika tidak bisa menyelesaikan program ini dengan baik. Saya merasa lebih disiplin karena terus menerus belajar sesuai jadwal dan selalu diingatkan akan waktu penyelesaian tugas sehingga setiap waktu rasanya sangat berharga. Terkadang saya juga merasa deg-degan jika tiba-tiba jaringan memburuk atau listrik padam karena pembelajaran ini sangat bergantung pada listrik dan jaringan. Campur aduk perasaan yang saya rasakan, tetapi semuanya didasari karena rasa bahagia ingin melaksanakan program ini dengan sebaik-baiknya. 

hellosehat.com
Selain perasaan di atas, saya juga memiliki perasaan sedih dan bahagia setelah mengikuti pembelajaran modul 1.1 ini. Saya sedih mengenang apa yang sudah saya lakukan kepada siswa saya dulu. Saya bahagia karena kini sedikit lebih paham akan bagaimana menerapkan proses pembelajaran yang berpusat pada murid. Saya bertekad akan mengubah pola pikir dan sikap saya yang salah kepada siswa. Saya akan menghamba pada siswa, menuntun mereka sebaik-baiknya hingga mencapai keselamatan dan kebahagian setinggi-tingginya sesuai bakat dan minat mereka. Semoga Allah mengabulkan harapan ini.

3. Findings (Pembelajaran)
Dari serangkaian kisah perjalanan tadi saya mendapatkan banyak pembelajaran terutama mengenai bagaimana sebaiknya kita bersikap kepada siswa. Siswa adalah makhluk istimewa, spesial anugrah dari Allah. Mereka bukanlah kertas kosong yang bisa kita corat-coret sesuka hati kita. Mereka sudah punya garis-garis tersendiri. Tugas guru hanyalah menebalkan atau menyamarkan garis itu. Saya juga belajar bagaimana memasukkan kebudayaan dalam pembelajaran karena keduanya saling berkaitan. Begitu banyak nilai-nilai luhur bangsa ini yang bisa disampaikan melalu tari-tarian, adat-istiadat, bahkan permainan yang dapat menumbuhkan karakter baik siswa. Selama pembelajaran ini saya juga belajar bagaimana berkolaborasi dengan sesama rekan sejawat, bagaimana bersikap disiplin, berani, kritis, dan mengasah kemampuan diri. saya belajar banyak hal yang lagi-lagi sangat saya syukuri.

4. Future (Penerapan)


https://depositphotos.com/


Setelah proses pembelajaran di modul 1.1 ini saya sudah membayangkan apa yang akan saya lakukan nantinya. Hal-hal apa yang harus saya perbaiki. Semua refleksi ini akan saya jadikan sebagai acuan pembelajaran saya di kelas. Saya akan lebih sabar dan telaten dalam membina siswa. Saya akan memberikan kemerdekaan kepada siswa untuk menunjukkan kreativitas mereka. Saya akan belajar mengenali siswa saya lebih dekat agar saya tahu bagaimana cara yang tepat untuk menuntun mereka. Saya akan berusaha menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan bagi siswa dan tentu saja saya akan membawa kebudayaan daerah Simeulue dalam pembelajaran di sekolah. Saya juga akan menyebarkan pengalaman ini kepada rekan-rekan saya dengan harapan agar kualitas pembelajaran menjadi lebih baik. Semoga Allah meridhoi, memberikan kesehatan dan kekuatan untuk dapat menjalankan semua niat baik ini. Amin ya Allah. 

Demikianlah refleksi dwimingguan ini, tentu saja masih banyak kekurangannya disana-sini. Saya sangat senang jika para pembaca budiman memberikan saran dan masukan agar jurnal selanjutnya dapat lebih baik. Terima kasih sahabat sekalian, salam dan bahagia selalu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar