Minggu, 31 Maret 2024

1.1.a.9 Aksi Nyata - Penerapan Modul 1.1

 JURNAL REFLEKSI PENERAPAN MODUL 1.1


Halo bapak/ibu hebat semuanya, semoga sehat selalu. Pada kesempatan kali ini saya ingin bercerita tentang perubahan diri saya setelah mengikuti pembelajaran modul 1.1 Pendidikan Guru Penggerak

Perasaan selama melakukan perubahan di kelas

Saya merasa senang dan sedih selama melakukan perubahan di kelas. Saya senang karena akhirnya saya mengerti bagaimana cara memperlakukan siswa dengan baik. Saya juga sedih mengingat perlakuan saya kepada siswa sebelumnya. Awalnya saya mengira saya sudah melakukan pembelajaran dengan baik sebagai seorang guru. Saya sudah mulai menerapkan pembelajaran berpusat pada murid dengan sering melakukan kegiatan di kelas yang menuntut pasrtisipasi aktif murid. Dengan begitu saya merasa sudah menjadi guru yang baik. 

Setelah mempelajari modul 1.1. akhirnya saya menyadari bahwa pembelajaran yang saya lakukan belum sepenuhnya berpihak pada murid. Saya memang menuntut siswa aktif, tetapi saya tidak menyadari bahwa saya sebenarnya sedang memaksa siswa untuk melakukan kegiatan yang saya inginkan. Saya akan marah jika siswa tidak melakukannya dengan benar. Saya menghakimi siswa sebagai siswa yang malas atau tidak memiliki kecerdasan ketika tugas yang saya berikan tidak tuntas. Tak jarang saya memberikan hukuman sebagai sanksi atas keadaan siswa tersebut.

Melalui filosofi KI Hajar Dewantara, akhirnya saya menyadari bahwa benih yang saya rawat ini berbeda-beda. Saya harus lebih jeli memandang benih-benih itu dan belajar merawat sesuai karakternya. Bisa jadi siswa yang tidak mampu menjawab soal saya bukan karena tidak pintar, tetapi saya mendidik dengan cara yang salah. Harusnya saya menghamba pada siswa saya, bukan malah menghakimi dan menghukum siswa, harusnya saya menuntut bukan menuntut.

Ide atau gagasan yang timbul sepanjang proses perubahan

Berbagai ide dan gagasan muncul selama saya mengikuti pembelajaran sebagai calon guru penggerak. Ide dan gagasan yang paling dominan adalah mengenai proses perbaikan atas kesalahan saya di masa lalu. Saya menemukan ide bagaimana melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid, misalnya bagaimana saya harus melakukan asesmen diagnostik untuk mengenali siswa lebih dalam. Bagaimana merancang dan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana saya bisa menjalin kerjasama dan kolaborasi dengan semua pihak agar pembelajaran dapat terlaksana dengan baik seperti berkolaborasi dengan orangtua, masyarakat sekitar, dsb. Ide mengenai memasukkan kearifan lokal kebudayaan dalam pembelajaran juga muncul karena pembelajaran sejatinya adalah tempah tumbuhnya benih kebudayaan.

Pembelajaran dan pengalaman dalam bentuk catatan praktik baik 

Untuk kegiatan praktik baik pembelajaran setelah dua minggu mempelajari modul 1.1. belum dapat saya lakukan secara langsung karena sekolah masih libur ramadhan. Praktik baik akan saya lakukan ketika pembelajaran di kelas kembali berjalan, yakni di pertengahan bulan April. Meski belum melaksanakan praktik baik, saya sangat optimis akan melaksanakan pembelajaran berdasarkan filosofi Ki Hajar Dewantara.  guru dan murid yang terlibat dalam proses perubahan yang Anda lakukan. 

Foto bercerita’ dari seluruh rangkaian pelaksanaan (perencanaan, penerapan dan refleksi) aksi Anda. 

Berhubung aksinya belum dapat saya lakukan seperti yang saya jelaskan sebelumnya, maka pada kesempatan kali ini saya hanya dapat mengunggah cuplikan video pembelajaran yang saya lakukan sebelumnya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar