-Doamu Pada-Nya-
Lalu harimu penuh oleh hurufnya
di jarimu ada genggamannya
di bibirmu ada senyumnya
di tawamu ada gelaknya
Akhh...Aku bukannya tak tahu semekar apa bunga yang kau tanam dengannya
Aku tahu, tapi tanpa kusadari ada yang lain yang tumbuh disini
semakin kucabut semakin kuat akarmu di dalam sana
Kau tahu tentang bunga lain itu? Jelas! Orang buta juga pandai membedakan mana mawar mana melati
Lalu? Kau pura-pura tak melihat, bermain-main dengan itu
Kau iris-iris dan kau sayat-sayat
terkadang kau siram, kau perban, kau tempatkan pada taman surgawi
lalu kau injak-injak lagi dengan kisahmu tentang 20 anak tangga yang harus kau daki deminya
kau senandungkan syair untukku tentangnya
Aku lelah, mungkin memang bukan kau
Lelah berpura-pura bahwa disini aman-aman saja, tak ada apa-apa di sini
Lelah menyiram api yang selalu membakar saat kau terampil menyebut namanya
Aku terkecoh boii,ku kira tak ada lagi dia saat kau sebut "te amo"
Guyonanmu boi membutakan aku sesaat, lupa bahwa kau dan aku adalah kebersamaan yang tak mungkin bersama
Ah,, tenang saja boi, hanya menunggu waktu, ianya akan hilang
aku berdoa boi, semoga doamu di atas terkabulkan oleh_Nya
semoga kau sukses mendaki 20 tangga itu
Nanti,, ketika kau datang lagi padaku dengan bingkisan balon-balon lucu merah hati lagi, mungkin sudah tak ada lagi tali untuk mengikatnya. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar