Jumat, 21 Agustus 2015

Silent Love

Lagi, kudekap alunan suaramu yang serasa aroma kopi di pagi hari
Tak perlu banyak, cukup seringan tawamu
Tak perlu manis, cukup sesederhana pecimu
Tak perlu pekat, cukup sebening lantunan ayat yang kau bacakan untukku
Kau adalah sederhana yang sempurna
Masih namamu dalam doaku, dulu, kini, dan entah kapan
Mungkin tak bisa mewujud cinta, tapi harap itu masih ada
Jika bukan kau untukku dan bukan aku untukmu
Maka biarkanlah kita menyatu dalam wujud yang lain
Kini biarkan ia tersembunyi dalam diam
cukup aku dan Dia yang tahu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar