Senin, 30 November 2015

INGIN




Melihat mereka menjejaki tanah yang berbeda nun jauh disana
Ada semacam kerinduan
Ada ingin yang teramat sangat ingin

Berjalan di London Bridge sembari berceloteh dengan riak sungai Thames
Duduk santai dengan segelas arabika lalu disapa hangat oleh pengunjung cafe Brazilia
Melihat mekarnya sakura di jalan-jalan menuju stasiun Ueno
Berteduh di bawah pohon-pohon ek meniup-niup dandelion di antara hangatnya mentari Eropa
Menatap jatuhnya bulir-bulir hujan di antara jejeran cemara Eden
Berlari-lari di antara lembutnya Palouse savana
Menyelam di antara terumbu karang Maladewa
Membaca linguistik di Widener Library sembari menunggu jam kuliah berikutnya

Ahhh
Ada warna-warni ganzania di senyumnya orang-orang Afrika
Ada hangatnya cappucino di antara ramahnya sapaan barista Italia
hangatnya mentari Costarica
Jernihnya sungai Verzasca
Ahh indah sungguh indah
Namun
Tentu ingin yang teramat ingin adalah bersujud di Ka'bah Baitullah
Tempat terindah untuk mensyukuri nikmat-Nya




Kamis, 26 November 2015

LEPAS GENGGAM



Tak lagi kurindu bayang-bayang indah lukisan itu
Semakin kutatap lekat, semakin buram garis guratnya

Tak lagi kudamba alunan merdu suara itu
Semakin kudengar rapat, semakin samar bunyi dengungnya

Sungguh tak lagi kuingin manis buah yang disemai itu
Semakin tua semakin tidak menentu rasa yang ditawarkannya

Lalu apa?
Beranikah memeluk bayang semu?
Beranikah mendekap angin keruh?
Beranikah mengurai benang lusuh?
bergantung pada tali rapuh?
bersandar pada tiang lepuh?

Kelam
Buram
Lepaskan raga yang tak teguh menggenggam atau melepas ragu





Selasa, 24 November 2015

DI PERSIMPANGAN



Di persimpangan jalan aku berhenti
Menatap dua arah yang belum jelas akhirnya

Di persimpangan jalan aku berhenti
Menunggu

Di persimpangan jalan aku berhenti
Mulai melangkahkan kaki, memilih maju, entah ke arah mana?

Di persimpangan jalan aku berhenti
Apakah harus berbalik arah


Haruskah tetap berada di persimpangan
Menunggu mata angin arahkan jalan?
Atau memilih berjalan, menuruti kemana takdir berkemauan
Atau berbalik arah, berlari seperti pecundang?

Duhai hati
Dapatkah kau yakinkan pemilikmu?
Ya atau tidak?
Jika ya, mengapa tak ada kabar debar disana?
Jika tidak, mengapa selalu ada rindu yang menggebu?

\



Selasa, 10 November 2015

Merinduimu

Aku merinduimu
Merinduimu, lelaki yang cintamu tak habis-habisnya padaku
Merinduimu, lelaki yang menitikkan bulir-bulir asa di depan mereka untukku
Merinduimu, lelaki yang merelakan tubuhmu disayat-sayat masa untuk melindungiku
Merinduimu, lelaki yang menahan perihnya luka, hinaan, cemoohan hanya untukku
Sungguh... Aku merinduimu

Kau tahu, terkadang aku bertanya-tanya, mengapa kau curang padaku
Kau berjanji padaku akan menghadapi dunia bersama-sama
Akan mewujudkan mimpi-mimpiku
Lalu mengapa?
Mengapa tak menungguku?
Setidaknya hingga kukuat dan berani melepaskan diri darimu

Mengapa tak kau katakan padaku?
Siang itu, saat aku mendengar suaramu, mengapa tak kau katakan padaku perih di hatimu, dadamu, perutmu, jantungmu?
Mengapa?
Kau tak ingin aku merasakan sakitnya?

Kau tahu?
Aku marah pada diriku
Aku membenci diriku
Sungguh, aku tak ingin menjadi aku
Seserang yang tak pantas untukmu

Bahkan saat kau terluka pun aku tak disana dan menggenggam tanganmu
Memberimu kekuatan menghadapi "-nya" seperti engkau yang selalu menggenggam tanganku di saat apapun itu
Kau katakan bahwa kau baik-baik saja dan aku begitu bodohnya percaya
Aku bahkan tak sempat meminta sedikit maafmu

Aku merinduimu
Semoga tersampaikan rinduku padamu lewat doa-doa yang kukirimkan untukmu
Namun, kau tahu, aku bukan anak yang sholeh seperti yang mereka katakan
Tersampaikankah doaku padamu?
Padamu ayah? lelaki pertama dan terakhir di hatiku
Aku merinduimu

Senin, 09 November 2015

I GIVE UP


Aku menyerah
Ya, aku menyerah
Aku menyerah

Aku tak bisa menahan api yang berkobar
Setiap kali kau sebut namanya
Setiap kau sebut warnanya
Bahkan aku tak lagi menyukai warna itu, warnanya yang menjadi warnamu

Aku siapa?
Aku bukan siapa-siapa
Lalu dia?
Dia pertama dan terakhirmu 
Lalu apa?
Tak ada apa-apa

Aku menyerah
Aku masih bisa menghapus rasa yang mulai sekental darah
Sulit, sudah pasti
Tapi aku tahu aku bisa
Bahkan yang lebih sulit dari sini sudah pernah kulewati
Aku kuat, kau tahu itu
dan jangan mencobaku

Kau tak tahu apa yang ingin sekali kudengar darimu
Kau tak tahu apa yang terfikir di benakku kala berdiri dekat di sampingmu
Kau tak tahu apa yang kuharap ketika berada di sekitarmu, di belakangmu, menatapmu, dan tertawa bersamamu
Apa aku yang salah mengartikan, atau kau yang plin-plan, atau memang tidak ada apa-apa disana, di hatimu?
Mungkin kau juga akan menyatu dengan masa lalumu yang menjadi masa depanmu
Aku menyerah


 

Jika Kau yang Meminangku



Jika kau yang meminangku
Tak akan kupinta emas permata
Tak akan kuminta uang yang berlimpah
Tak kuharap rumah mewah
Tak kurindu hidup bergelimang harta

Kau tahu mengapa?
Aku tak pernah terbiasa dengan kemewahan itu
Aku tak terbiasa dengan ke-berkecukupan itu
Lalu apakah aku tidak ingin?

Aku ingin
Ya aku ingin

Tapi jika kau yang meminangku
Cukuplah lantunan ayat yang kau bacakan untukku
Cukuplah kau jadi imamku
Cukuplah sholat yang selalu kau jaga itu
Cukup wajah teduhmu, senyum manismu, tawa candamu
Maka tentu akan lengkap duniaku

Jika kau yang meminangku
Kau yang selalu hadir dalam doaku
Tak akan kupinta apapun
Selain yang kau ikhlaskan padaku

Namun, Jika Allah tidak menakdirkan kau untukku dan aku untukmu
Aku berdoa semoga Allah memberikan yang terbaik untukmu dan untukku
dan kita dipertemukan dalam ikatan yang lebih indah
Aku siap untuk hal terakhir itu
Percayalah, sesuatu yang baik akan dipertemukan dengan yang baik juga
dan begitulah sebaliknya

:)

Selasa, 03 November 2015

Abu-abu



Kelam semakin gigil, menyusup dan melekat pada hening dinihari
Secangkir rindu yang tak susut disesap waktu mengepul dalam bisu
Semakin larut, semakin pekat, semakin dalam, dan semakin jatuh
Terhempas dan terperangkap, terikat dan melekat, sulit untuk lekang lagi

Ahh,, aku yang salah bermain dengan api
Aku yang membakar diri
Tali mana tali? tak ada jalan untuk kembali

Tunjukkan aku terang bumi
Ucapkan hitam atau putih
Jangan lagi beri abu-abu yang membuat ragu