Rabu, 23 Desember 2015

Kepala Batu



Ingin rasanya kujitak kepala batumu itu berkali-kali
Kuantuk-antuk pada dinding rindu agar kau mengerti
Kau ingin aku seperti dia?
Tak akan!

Kau mau aku ikuti gayamu, nerimo, menunggu, pasrah
Tak ada jiwa juang dalam darahmu
Kau ingin instan? Kau pikir kau siapa?
Silahkan menunggu
Aku tak akan datang padamu
lalu kau hanya akan berkata
Tidak apa-apa semua sudah digariskan oleh-Nya

Kau mau menunggu hingga rasa ini terkikis habis?
Silahkan
Atau kau menunggu hingga mereka berhasil merebutnya darimu?
Silahkan
Kau tahu,aku sungguh tak perduli karena kepedulianku juga tak kau mengerti
Atau sebenarnya memang tak ada niat dalam kalbumu
yang terakhir ini yang mungkin bisa kupahami
Silahkan menjauh, sejauh mungkin, tempatkan dirimu sebagai dulu






Tidak ada komentar:

Posting Komentar